|
http://halosehat.com |
Asma adalah penyakit penyempitan sistem pernafasan (paru-paru)/ penyumbatan sistem pernafasan pada manusia dan merupakan golongan penyakit yang susah untuk disembuhkan namun dapat dikendalikan. Seorang penderita asma biasanya sangat sulit menerima rangsangan seperti lelah dalam beraktivitas, alergi pada makanan, polisi udara (bau yang merangsang, debu, bulu-bulu binatang, asap, suhu, pergantian cuaca ektrim) yang dapat meningkatkan emosi (kecemasan/takut, marah, sakit hati, stress). Namun penyakit asma bukan merupakan penyakit yang menular. Ada dua kategori penderita asma yaitu dari kategori genetik dan serangan antibody.
1. Kategori Genetik
Hampir 90% penderita asma terjadi karena faktor genetik yang diturunkan dari gen ibu dan bisa dari kebiasan si ibu pada saat hamil. Penyakit asma yang terjadi pada bayi biasanya masih tergolong asma ringan namun jika dibiarkan masa pertumbuhan bayi akan terganggu didukungnya dengan rangsangan dari lingkungan.
2. Kategori Serangan Antibodi
Tubuh memiliki system pertahan tubuh secara fisik, mekanik, biologi dan kimiawi. Penyakit asma dapat secara langsung menyerang tubuh ketika system pertahanan tubuh tidak lagi dapat berfungsi secara seimbang. Penyebab system kekebalan tubuh menurun karena kurangnya asupan gizi, sering begadang, sering mengkonsumsi kafein, makan yang berlebihan, makan sembarangan, sering mengkonsumsi alkohol serta kurangnya berolah raga sehingga virus dengan mudahnya menyerah system kekebalan tubuh.
Gaya hidup penderita asma biasanya lebih berhati-hati dalam bersosialisasi dengan teman disekitarnya, lebih cenderung tertutup, pendiam dan pemilih dalam segala hal dikarenakan takut penyakitnya kambuh.
Fatalnya penderita asma yang kronis akan sulit untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya sehingga seringkali penderita akan merasa kesepian dan memilih untuk di tempat yang membuat dia nyaman saja (rumah) dan orang tua penderita asma cenderung lebih mawas, protektif terhadap anaknya. Ketika penderita asma kambuh secara mendadak akan mengalami sakit pada dada, batuk berkepanjangan dan nafas yang akan berbunyi, kesulitan untuk mengucapkan kalimat, merasa menggigil, otot perut dan otot leher akan terasa keram, suaranya akan hilang, bibir yang berangsur berubah warna menjadi biru, dan jika tidak segera ditangani secara medis akan berujung pada kematian.
Diharapkan bagi penderita rileks dalam aktifitas sehari-hari, menjaga kesehatan jasmani maupun rohani dan sebisa mungkin untuk mengindari 5 hal ini yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
1. Banyak menghisap Asap
Susahnya mengindar dari lingkungan yang tercemar dari polusi udara seperti asap rokok, asap pembakaran, asap kendaraan, asap pabrik, pokonya semua jenis asap. Apalagi bagi penderita hidup pada lingkungan social di kota metropolitan sangat lah berbahaya. Contohnya saja si penderita asma bertemu dengan si perokok aktif. asap rokok mengandung hidrokarbon polisiklik, karbon monoksida, karbon dioksida, nitrit oksida, dan nikotin lebih toksis yang akan mengakibat penyempitan saluran pernafasan.
2. Adanya Debu
Seringkali perabotan rumah tangga merupakan tempat sumber adanya debu serta tempat dimana tungau hidup dan berkembang biak. upaya untuk sesering mungkin membersihkan perabotan rumah tangga, barang pribadi, serta ruang kamar, Contoh Penggunaan AC dan kipas angin jika tidak dibersihkan dapat membuat debu-debu yang ada di rumah bertebaran sehingga penderita asma secara spontan akan bersin-bersin dan dada terasa sesak, kesulitan untuk bernafas.
3. Pelihara Binatang yang berbulu
Biasanya binatang berbuluh cenderung sering kali sebagai hewan peliharaan/ hewan rumah) seperti kucing, kelinci, hamster, dan anjing. Bulu-bulu hewan yang tidak bersih merupakan sumber dari adanya bakteri, amoba, kutu, selain itu juga hewan yang berbulu sering kali rontok dan secara tidak sengaja dihirup masuk kedalam hidung hingga sulit bernapas. Belum lagi binatang yang dipelihara mempunyai penyakit bengek, penyakit kulit lainnya. maka dari itu penderita asma diharapkan untuk tidak terlalu dekat terhadap binatang yang berbulu untuk menghindari kambuhnya asma.
4. Sesitif Pada Makanan
Makanan adalah sumber energy bagi tubuh, namun berbeda pula maknanya bagi Penderita asma karena makanan juga dapat sebagai pemicu/penyebab kambuhnya penyakit asma disebut sebagai alergi makanan. Semua jenis makan dapat menyebabkan alergi seperti aneka makanan sifut, kacang-kacangan, telur, tepung, susu, mentega, buah, makanan memakai bumbu pengawet, penyedap rasa, serta masih banyak lagi makanan lainnya. Alergi merupakan salah satu pemicu terjadinya penyakit asma, untuk itu lebih hati-hati dalam memilih makanan, dan dianjurkan untuk intesif berkonsultasi dengan dokter agar tidak berakibat fatal.
5. Bermain pada emosi
Ada pepatah mengatkan “rohani yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Penderita asma dianjurkan tidak boleh bermain pada emosi misalnya penderita asma mengalami stress. Stress memberikan kontak secara langsung terhadap system fisiologi dan biologis dari perilaku yang mempengaruhi penyakit asma. Akibat dari stress akan terlihat pada kurangnya kekebalan tubuh, tidak mempunyai nafsu makan sehingga terjadilah penyakit asma kronis.
Tidak dipungkirin seorang penderita asma lebih cenderung ketergantungan pada obat peredah atau pengendali yang digunakan ketika secara tiba-tiba asma kambuh, walaupun asma belum dapat diobati secara 100% dalam jangka panjang, namun ketika anda masih bisa menjaga kesehatan jasmani dan rohani yakni penyakit tersebut tidak akan kambuh lagi.